Boneka Sigale - Gale Asli Nusantara

Boneka sigale-gale kemudian selalu dimainkan ketika ada seorang anak yang meninggal (terutama anak laki-laki) sebagai ungkapan dukacita orangtua karena telah kehilangan sang anak. Boneka sigale-gale dimainkan dengan iringan musik tradisional batak. Konon jumlah benang yang digunakan untuk menggerakan boneka ini jumlahnya sama dengan jumlah urat pada tubuh manusia. Masyarakat setempat percaya bahwa arwah orang yang meninggal akan bersemayam di dalam tubuh boneka sigale-gale. Sahabat anehdidunia.com seringkali dijumpai boneka sigale-gale dapat bergerak dan menari-nari sendiri tanpa ada yang menggerakkan. Bahkan, beberapa masyarakat pernah menjumpai boneka sigale-gale tersebut menitikkan air mata. Selengkapnya

Misteri lain yang menyelimuti boneka sigale-gale tidak berhenti sampai disitu. Masyarakat Batak percaya bahwa siapapun yang membuat boneka sigale-gale akan meninggal sebagai tumbal atas pembuatan boneka tersebut. Setiap orang yang membuat boneka sigale-gale harus menyerahkan seluruh jiwa dan raganya agar boneka tersebut dapat bergerak selayaknya manusia yang hidup. Untuk mencegah hal tersebut, masyarakat Batak kemudian membuat boneka sigale-gale secara terpisah. Setiap orang bertugas membuat bagian-bagian tertentu dari boneka sigale-gale, seperti: kepala, tangan, atau kaki saja. Dengan dibuat oleh orang-orang yang berbeda, maka dipercaya tidak akan ada orang yang menjadi tumbal. Satu hal lagi yang makin menambah seram bonek sigale-gale adalah boneka ini hanya boleh ditempatkan didalam peti mati. Saat menari pun harus diletakkan diatas peti mati tersebut. Karena memang, sigale-gale diciptakan untuk mengantarkan kematian seseorang.


Jailangkung

Misteri mengenai boneka yang penuh dengan unsur mistis tidak bisa dilepaskan dari jailangkung. Boneka yang dibuat dari gayung air (dari tempurung kelapa) ini sangat populer karena beberapa kali pernah difilmkan. Mitos mengenai jailangkung berasal dari kebudayaan masyarakat tionghoa yang sering memainkan permainan memanggil arwah yang ditempatkan dalam sebuah boneka keranjang yang kemudian dinamakan dengan Cay Lan Gong. Sahabat anehdidunia.com permainan Cay Lan Gong tersebut kemudian diadaptasi oleh masyarakat asli Indonesia menjadi permainan yang kini disebut dengan Jailangkung.

Boneka Jailangkung kemudian dibuat dari gayung air (dari tempurung kelapa) dan diberi perlengkapan seperti pakaian. Di salah satu ujungnya kemudian ditambahkan alat tulis seperti kapur atau pensil. Untuk membuat Jailangkung tersebut bergerak harus dilakukan ritual pemanggilan arwah terlebih dahulu. Diiringi dengan acara pembakaran kemenyan atau dupa dan pembacaan mantra ”jelangkung jelangsat, Di sini ada pesta, Pesta kecil-kecilan, Jelangkung jelangsat, Datang tidak diundang, Pergi tidak diantar”, konon boneka jailangkung tersebut akan dapat bergerak sendiri dan mampu menjawab pertanyaan kita dengan cara menuliskan jawaban pada media kertas atau papan tulis.

Walaupun pada awalnya jailangkung hanya sebagai permainan, kemudian karena hubungannya dengan roh-roh halus, permainan ini menjadi penuh dengan mitos-mitos yang mengiringinya. Banyak cerita tentang orang-orang yang kesurupan setelah memainkan permainan ini. Hal ini diyakini karena arwah yang dipanggil tersebut marah dan merasuki orang yang memanggilnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Asal Beli!! Tersebut Panduan Pilih Boneka Teddy Bear Besar yang Berkualitas

Membersihkan Rambut Boneka Asli serta Mohair